Seorang Guru membuat garis sepanjang 1m di papan tulis, lalu berkata : "Anak2, coba perpendek garis ini.!"
Anak pertama maju ke depan, ia menghapus 20 cm dari garis itu menjadi 80 cm.
Pak Guru mempersilakan anak ke 2.
Iapun melakukan hal yang sama, sekarang garisnya tinggal 60 cm.
Anak ke 3 & ke 4 pun maju kedepan melakukan hal yang sama, hingga garis itu tinggal 20 cm.
Terakhir, seorang anak yang bijak maju kedepan. Ia tidak mengurangi garis yang sudah tinggal 20 cm, namun membuat garis baru sepanjang 120 cm, lebih panjang dr garis yg pertama. Sang Guru menepuk bahunya, "Kamu memang bijak, untuk membuat garis itu menjadi pendek, tak perlu menghapusnya, cukup membuat garis lain yg lebih panjang, maka garis pertama akan menjadi lebih pendek dgn sendirinya."
Untuk menjadi yang terbaik tak perlu menjatuhkan, menyingkirkan atau menjelekkan pihak lain.
Terakhir, seorang anak yang bijak maju kedepan. Ia tidak mengurangi garis yang sudah tinggal 20 cm, namun membuat garis baru sepanjang 120 cm, lebih panjang dr garis yg pertama. Sang Guru menepuk bahunya, "Kamu memang bijak, untuk membuat garis itu menjadi pendek, tak perlu menghapusnya, cukup membuat garis lain yg lebih panjang, maka garis pertama akan menjadi lebih pendek dgn sendirinya."
Untuk menjadi yang terbaik tak perlu menjatuhkan, menyingkirkan atau menjelekkan pihak lain.
Cukup lakukan kebaikan yang lebih baik secara konsisten.
Biarkan waktu yang akan membuktikan kualitas kita.
Biarkan waktu yang akan membuktikan kualitas kita.
"Permata akan tetap bersinar meskipun terpendam dalam lumpur yang gelap pekat."
"Majulah Tanpa Menyingkirkan, Naiklah Tinggi Tanpa Menjatuhkan, Jadilah Baik Tanpa Harus Menjelekkan dan Jadilah Benar Tanpa Harus Menyalahkan Orang Lain"
Mungkin cerita ini fiktif, tapi Kita bisa ambil pesan moralnya.
Salam buat semuanya. Selamat berkarya..!!!!